Pages

Sunday, May 28, 2023

The Princess Man Eps 1 Part 1

All Content From : KBS2
Penulis : GioK
Sinopsis Lengkap : The Princess Man
Selanjutnya : The Princess Man Eps 1 Part 2



Pemberontakan Gyeu, 1453. Sejarang dimana Wakil Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Pangeran An pyeong dijebak sebagai pengkhianat dan dieksekusi karena menentang kudeta Pangeran Suyang.

Kepala Hanseong Shin Myun pergi ke kediaman Pangeran Suyang. Di sana,  Pangeran Suyang bersama antek2nya sudah menunggu. Pangeran Suyang langsung menanyakan Seung Yoo begitu melihat Shin Myun. Dia tanya, apa Seung Yoo sudah dibebaskan. Shin Myun mengiyakan. Pangeran Suyang tanya lagi, Seung Yoo tidak tahu kan kalau mereka sengaja melepaskannya. Shin Myun bilang mungkin tidak.

Pangeran Suyang : Jika dia mempercayai bahwa kau adalah temannya, dia pasti sedang dalam perjalanan menuju tempat persembunyian ayahnya. Dia adalah pemandu yang baik untuk memimpin kita menuju Kim Jong Seo.

Wajah Shin Myun langsung berubah seketika, tampak seperti menyesal.


Seung Yoo lari dengan kudanya.

Di belakang, orang kiriman Pangeran Suyang mengikutinya. 


Pakaian Seung Yoo bernoda darah. Tak lama kemudian, Seung Yoo tiba di tempat persembunyian Kim Jong Seo. Dia langsung turun dari kudanya dan masuk ke dalam sambil memegangi lengannya yang terluka. Di beranda, Kim Jong Seo, sang ayah, duduk dengan tubuh terluka. Seung Yoo mendekati ayahnya dengan wajah cemas. Kim Jong Seo bilang, dia baik-baik saja.

Kim Jong Seo : Aku akan pergi ke Departemen Urusan Militer. Pimpin jalan.


Tapi tiba2, orang kiriman Pangeran Suyang masuk dan menghabisi para pelayan keluarga Kim.

Melihat itu, Seung Yoo mencabut pedangnya dan bertarung melawan mereka. Namun dia kalah. Setelah berhasil melumpuhkan Seung Yoo, salah seorang dari mereka mendekati Kim Jong Seo. Kim Jong Seo marah.

Kim Jong Seo : Suyang! Aku tidak akan melepaskanmu bahkan ketika aku tiba di neraka!


Kim Jong Seo langsung jatuh setelah ditebas.

Seung Yoo berteriak melihat ayahnya ditebas, abeoji!

Dengan sisa2 kekuatan, Seung Yoo mencoba meraih tangan ayahnya. Begitu pun sang ayah. Namun tiba2, sang ayah menutup mata.


Seung Yoo berteriak pilu melihat ayahnya tewas di depan matanya.

Seung Yoo lalu teringat senyuman ayahnya, senyum lick Pangeran Suyang, kebersamaannya dengan Lee Se Ryung, Putri Kyung Hee, juga persahabatannya dengan Shin Myun.


Kita dibawa ke satu tahun lalu, sebelum pembantaian terjadi.

Se Ryung mengendap-ngendap masuk ke arena pacuan kuda. Dia mengambil sebuah ember yang ada di dekat pintu dan mendekati seekor kuda yang lagi minum. Se Ryung menaruh ember itu dibawah dalam posisi terbalik. Lalu dia membelai kudanya.

Se Ryung : Kau sangat berkelakuan baik. Kau sangat ramah. Satu kali? Hanya satu kali saja, oke?

Se Ryung menaiki ember dan mulai mengambil ancang2.

Se Ryung : 1... 2... 3...

Dan, Se Ryung senang bukan kepalang karena berhasil menaiki kuda.


Namun tiba2, pelayan Se Ryung datang. Dia berteriak memanggil Se Ryung. Kuda kaget dan memberontak, sehingga Se Ryung jatuh ke tanah.

Pelayan Se Ryung cemas, ya ampun, anda terluka lagi pada tempat yang sama.

Se Ryung menatap kesal pelayannya, aku hampir saja berhasil.

Pelayan Se Ryung : Karena kuda ini, kaki anda penuh memar. Jika Nyonya tahu, apa yang akan anda lakukan?

Se Ryung : Aku tidak tahu kenapa, tapi kuda ini membiarkan aku duduk di punggungnya.

Pelayan Se Ryung : Cepat, cepat, bangun cepat. Nyonya sudah menunggu anda!


Se Ryung pun dipapah pelayannya kembali ke rumah. Dia kembali saat kedua saudaranya tengah memberi hormat pada ibunya. Sang ibu marah, kenapa terlambat! Nyonya Yoon menatap pelayan Se Ryung, apa nonamu mencoba naik kuda lagi?

Pelayan Se Ryung : Tidak, nona tidak...

Nyonya Yoon : Katakan yang sebenarnya sekarang!

Se Ryung : Ibu... Sebenarnya aku...


Pangeran Suyang datang, menyelamatkan Se Ryung.

Pangeran Suyang : Bagaimana itu mungkin? Untuk anak yang bahkan tidak bisa berjalan dengan baik, bagaimana mungkin baginya untuk pergi menunggang kuda?

Se Ryung tersenyum menatap ayahnya.


Pangeran Suyang menasihati ketiga anaknya.

Pangeran Suyang : Sudah lama sejak terakhir kali kita mengunjungi istana. Sebagai anggota keluarga kerajaan, jangan lupakan tata kramamu.

Se Ryung  : Ya, ayah.

Pangeran Suyang : Sebagai klan kerajaan, kalian tidak boleh memberi alasan bagi orang untuk memanggilmu tidak terpelajar dan bodoh. Jadi, kalian semua harus berpartisipasi dalam pelajaran dengan segenap hati dan semangat.

Se Ryung dan kedua adiknya mengerti.


Mereka pun pergi.

Nyonya Yoon bertanya, apa Pangeran Suyang sudah mengirim seseorang ke kediaman itu.

Pangeran Suyang : Dia mungkin sudah disana sekarang.


Ternyata Pangeran Suyang mengirim utusannya ke kediaman Kim Jong Seo.

Utusan Pangeran Suyang datang membawa surat.

Dia menyerahkan surat itu ke Seung Gyu, kakak Seung Yoo.


Seung Gyu menyerahkan surat itu ke sang ayah.

Sang ayah terkejut membacanya. Lalu dia meletakkan surat itu di atas meja. Wajahnya berubah tegang.

Seung Gyu : Tidakkah Pangeran  Su Yang mengajukan pernikahan putrinya pada Seung Yoo?

Sang ayah tidak menjawab dan menanyakan Seung Yoo.

Kim Jong Seo : Seung Yoo tidak pulang lagi?


Seung Yoo yang dicari2 lagi tidur di gibang sama Jung Jong.

Gisaeng datang membangunkan Seung Yoo, matahari sudah tinggi di langit. Bangunlah cepat. Sudah waktunya bagi anda untuk pergi ke istana. Meskipun mereka semua berteman, tapi kenapa mereka begitu berbeda?

Seung Yoo buru2 meninggalkan gibang, tanpa menyadari ada bekas lipstick di pipinya.


Se Ryung jalan menuju istana bersama adiknya, Se Jeong.

Se Ryung kaget mendengar cerita adiknya, membicarakan pernikahan?

Se Ryung : Jangan bicara omong kosong.

Se Jeong : Ketika ibu dan ayah sedang berbicara, aku menguping pembicaraan mereka. Mereka mengatakan mereka akan mengusulkan rencana pernikahan dengan kediaman Pejabat Kim Jong Seo.

Se Ryung : Benarkah, pembicaraan pernikahanku?

Se Jeong : Ya. Kakak kau masih tidak ingin menikah, kan? Katakan pada ayah untuk menikahkan aku sebagai gantinya. Dia adalah putra bungsu dari wakil perdana menteri yang bahkan Raja tidak bisa memperlakukan beliau semaunya. Kim-Seung-Yoo. Tidakkah kau berpikir bahkan namanya terdengar bermartabat?

Se Ryung mengganti topic pembicaraan.

Se Ryung : Mari cepat kita mengunjungi Paviliun Ja Mae. Kita harus memberi salam pada Yang Mulia Puteri.

Se Jeong : Kakak pergilah sendiri.

Se Ryung : Apa?

Se Jeong : Dia pikir dia adalah Puteri yang tercantik dan terbaik di dunia, Ini sangat memuakkan.

Se Jeong pun pergi meninggalkan Se Ryung.


Putri Kyung Hee sedang belajar. Guru menjelaskan tentang ajaran Confucius, Jaesang Bulgyo, Goyi Bulwi.

Guru : Untuk menjadi mulia namun rendah hati adalah cara untuk melindungi statusmu. Jika "Go Wui Bul," maka "So Yi Jang Sook." Putri Kyung Hee merasa bosan. Ia lantas mengaku tidak menemukan kalimat yang diucapkan sang guru barusan di dalam bukunya. Sang guru bingung. Ia mengaku sudah membaca buku itu ratusan kali. Putri Kyung Hee marah dan menyuruh gurunya memeriksa sendiri. Guru terpaksa membuka tirai untuk memeriksanya. Namun Putri Kyung Hee malah memegang tangan gurunya saat sang guru tengah membalik lembaran buku. Tak hanya itu, Putri Kyung Hee juga mendekatkan wajahnya ke sang guru, seolah2 akan mencium sang guru. Sang guru sedikit terlena.

Pelayan Putri Kyung Hee masuk dan tanya apa yang terjadi.

Sang guru kabur. Putri Kyung Hee tersenyum senang.


Pusat Pengajaran Kerajaan jadi gempar. Mereka membahas kelakuan sang putri.

"Putri menggunakan kecantikannya sebagai senjata untuk menggoda gurunya? Sungguh tidak pantas."

"Mari kita mengambil keuntungan dari situasi ini untuk membatalkan pelajaran Yang Mulia Putri. Siapapun guru yang masuk akan ditendang keluar. Semua reputasi guru di Jong Hak telah ternoda. Apa ini kesalahan kita? Im Chang Gyo, Lee Ung Su, dan Gil Byeong Woon sudah berhenti dari posisi mereka sebagai Pengajar. Beliau sudah menggoda begitu banyak dari kita, namun masih tidak puas! Sekarang dia bahkan menggoda Pengajar Ryeom."

Kepala Profesor memarahi Guru Yeom, bukankah aku mengingatkan dari waktu ke waktu untuk tidak mengangkat tirainya?

Guru Yeom membereskan barang2nya.

Kepala Profesor berusaha mencegah Guru Yeom pergi.

Guru Yeom : Aku terlalu malu pada diriku sendiri.

Guru Yeom pergi.


Kepala Profesor menyuruh guru lain bertanggung jawab untuk pelajaran Putri Kyung Hee hari itu saja. Guru yang ditugaskan Kepala Profesor menggantikan Guru Yeom menolak. Dia bilang, berurusan dengan para wanita bodoh di kerajaan sudah membuatnya sakit kepala.

"Biarkan jikgang baru yang mengambil alih ini."


Kepala Profesor bertanya2, dimana jikgang yang baru.

Tak lama, Seung Yoo datang.


Kepala Profesor : Kau dari mana?

Seung Yoo mengaku keasyikan membaca Dok Seo Sam Do di perpus. Profesor marah dan tanya perpus mana yang menyedikan gisaeng untuk Seung Yoo. Seung Yoo kaget profesor tahu dia habis bermalam di gibang.

Profesor : Kenapa kau tidak melihat pada wajahmu?

Seung Yoo : Wajahku?

Seung Yoo meraba pipinya dan menemukan bekas lipstik itu. Tapi dia malah balik bertanya apa itu. Profesor gedek, jika bukan kau, siapa lagi yang tahu jawabannya?

Profesor lalu menyuruh Seung Yoo mengajak Putri Kyung Hee.

Seung Yoo heran, bukankah guru Yang Mulia adalah jikgang Yeom Do Il?

Profesor : Dia mengundurkan diri.

Seung Yoo : Apakah Yang Mulia Putri mempermainkan gurunya lagi?


Sementara itu, Putri Kyung Hee tengah menyiram bunganya ditemani pelayannya.

Putri Kyung Hee kesal, tidakkah menurutmu ini menyedihkan? Orang-orang ini berpura-pura bermoral tinggi, tapi mereka semua sama buruknya.

Pelayan bilang, Putri Kyung Hee agak keterlaluan. Putri Kyung Hee melotot. Lalu Se Ryung datang.


Putri Kyung Hee mengajak Se Ryung melihat koleksinya. Ada binyeo, perhiasan, sepatu sutera, hanbok dan alat make up. Se Ryung takjub melihat semuanya. Putri Kyung Hee melihat Se Ryung jalannya pincang.

Putri Kyung Hee : Sebagai seorang gadis, haruskah kau menunggang kuda? Itu sangat tidak pantas. Bagaimana kau bisa menyakiti tubuhmu mencoba untuk melakukan kegiatan para pria?

Se Ryung : Yang Mulia Puteri, kenapa anda menyimpan semua sepatu sutra anda jika anda tidak akan mungkin pernah bisa memakai semuanya?

Putri Kyung Hee : Karena aku ingin memilikinya.

Se Ryung : Hal yang sama berlaku untuk aku. Karena aku ingin menaikinya. Aku bahkan lebih semakin menginginkannya karena aku tidak diizinkan untuk menaikinya.

Putri Kyung Hee : Apakah kau bahkan sudah naik ke punggung kuda?

Se Ryung : Aku sudah naik ke atasnya. Tapi itu hanya berlangsung sebentar.

Putri Kyung Hee : Kau sudah terluka berkali-kali, namun kau masih...


Pelayan lantas mengingat Putri Kyung Hee untuk belajar.

Pelayan : Nona Se Ryung juga perlu untuk menghadiri pelajarannya sendiri di Akademi Kerajaan.

Putri Kyung Hee sebal, belajar, belajar! Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada itu. Aku menolak untuk pergi.

Se Ryung cemas, Yang Mulia Putri, bagaimana jika Baginda Raja mengetahui tentang ini...

Putri Kyung : Abamama tidak berdaya melawan aku.

Keduanya tertawa geli.


Putri Kyung Hee berjalan-jalan diluar dengan Se Ryung. Se Ryung memikirkan pertunangannya dengan Seung Yoo.

Melihat itu, Putri Kyung Hee tanya, apa yang sedang Se Ryung pikirkan.

Se Ryung : Jika aku terkunci di rumah setelah menikah, mungkin aku akan bisa memahami bagaimana Yang Mulia rasakan.

Putri Kyung Hee : Apa maksudmu?

Se Ryung : Yang Mulia terperangkap di istana berdinding tinggi ini. Tidakkah anda merasa tertekan?

Putri Kyung Hee : Kenapa harus merasa tertekan? Istana memiliki segalanya yang seseorang akan pernah membutuhkan. Lihatlah tamanku. Bukankah disana ada berbagai bunga yang biasanya tidak dapat ditemukan di Joseon?

Se Ryung : Dibandingkan dengan bunga-bunga yang khusus dibudidayakan, aku lebih suka bunga yang tumbuh alami di alam liar.


Pelayan datang, ngasih tahu siapa guru yang akan mengajar Putri Kyung Hee selanjutnya.

Putri Kyung Hee : Jadi masih ada yang tersisa?

Pelayan : Dia Pengajar Kim Seung Yoo. Dia putra bungsu wakil perdana menteri.

Se Ryung : Putra bungsu wakil perdana menteri?

Se Ryung pun ingat cerita Se Jeong tadi soal dia yang akan dijodohkan sama Kim Seung Yoo.


Seung Yoo menuju kamar Putri Kyung Hee sambil memikirkan pesan profesor. Profesor bilang Seung Yoo gak boleh  mengangkat tirai. Seung Yoo tertawa geli. Seung Yoo lalu mengembangkan kipasnya dan berjalan sambil kipasan tanpa menyadari bekas lipstik juga ada di lehernya.


Seung Yoo masuk dan mengenalkan dirinya pada sang putri. Dia mengaku sebuah kehormatan yang luar biasa karena dapat memberikan pelajaran bagi sang putri. Yang di dalam tirai, ternyata Se Ryung. Seung Yoo yang gak tahu yang di dalam sana bukanlah seorang putri, menyuruh putri membuka Kitab Bakti.


Pelayan Se Ryung membawa tandu keluar. Wajahnya terlihat gelisah.

Di pintu gerbang, pengawal menghentikannya.

Pengawal : Nona dari kediaman mana ini?

Pelayan : Ini adalah Nona Se Ryung dari kediaman Pangeran Suyang.

Pengawal pun mengizinkan pelayan lewat.


Yang di dalam tandu, ternyata Putri Kyung Hee.

Putri Kyung Hee teringat bagaimana dia dan Se Ryung bisa bertukar tempat.

Flashback...


Putri Kyung Hee dan Se Ryung lagi jalan2 di taman saat pelayannya datang ngasih tahu kalau Seung Yoo yang akan mengajar Putri Kyung Hee selanjutnya. Putri Kyung Hee kesal, aku tidak peduli jika dia Kim Seung Yoo atau siapapun. Aku sudah cukup dengan profesor.

Se Ryung : Yang Mulia Putri, tidakkah anda ada kemungkinan ingin pergi keluar istana?

Putri Kyung Hee : Keluar istana? Bagaimana dengan pelajaranku?

Se Ryung : Aku akan masuk menggantikan anda.

Putri Kyung Hee : Jadi kau ingin duduk dalam pelajaran putri? Bagaimana bisa kau membayangkan hal seperti itu? Ini sangat tidak pantas.

Se Ryung : Sebenarnya... Pengajar Kim Seung Yoo..  dia adalah calon suamiku. Aku ingin melihat dia sendiri dengan mataku.

Karena itulah Putri Kyung Hee mengizinkan.


Pelayan Se Ryung membuka jendela tandu. Dia bilang, harusnya Putri Kyung Hee mencegah Se Ryung, bukan bersekongkol. Dia lalu tanya dia harus bagaimana. Putri Kyung Hee marah.

Putri Kyung Hee : Jika kau memanggil aku "Yang Mulia" sekali lagi, aku akan menghukummu tanpa toleransi.


Seung Yoo mulai mengajar Se Ryung yang dikiranya putri.

Seung Yoo : Apakah Tiga Kepatuhan itu?

Se Ryung : Itu berarti... Seorang anak wanita harus mematuhi ayahnya sebelum menikah. Setelah menikah, dia mematuhi suaminya, dan setelah kematian suaminya, dia mematuhi anaknya.

Seung Yoo : Tiga Kepatuhan mengajarkan kita bahwa perempuan hanyalah bayangan pria.

Se Ryung kesal, bayangan?

Seung Yoo terus mengajari Se Ryung.

Se Ryung meringis kesakitan dan memeriksa kakinya. Seung Yoo melihat itu, salah paham.

Seung Yoo : Apakah ini waktunya untuk menaikkan tirai? Anda  meniup jiwa-jiwa dari semua guru di Jong Hak dengan kecantikan anda. Kecantikan yang aku dengar sebanding dengan Selir Yang. Kenapa anda tidak menunjukkan itu padaku, Yang Mulia Putri? Bukan hanya betis anda,  bahkan jika anda menunjukkan kepada aku bagian yang lebih pribadi, aku tidak akan tergoda.


Seung Yoo mengangkat tirai. Se Ryung kaget bukan kepalang.

Seung Yoo : Jika Yang Mulia berencana menggunakan kecantikan sebagai senjata, bagaimana anda berbeda dengan para gisaeng yang menjual diri pada pria? Aku tidak akan mengampuni kenakalan anda yang mengolok-olok guru anda selama pelajaran.

Se Ryung kesal.


Seung Yoo yang tahu Se Ryung kesal, malah senyum2. Seung Yoo menutup tirainya lagi dan kembali ke mejanya. Se Ryung menyuruh Seung Yoo mengangkat tirai lagi. Seung Yoo kaget. Se Ryung mengulangi perintahnya. Seung Yoo pun mengangkat tirainya. Namun dia kaget melihat Se Ryung menyibak rok tinggi2, menunjukkan betisnya.

Seung Yoo : Yang Mulia Putri, apa-apaan ini...

Se Ryung : Ini adalah memar. Bagian awal dari Kitab Klasik Bakti Saleh menyatakan bahwa kita menerima kulit dari orang tua kita dan menjaganya tetap sehat. Pelanggaran aku adalah memungkinkan guruku untuk melihat ketidakmampuan aku menahan rasa sakit. Aku benar-benar malu pada diriku sendiri. Tapi guru, apakah anda mengatakan tentang sesuatu yang lebih pribadi? Dimana tepatnya yang anda pikirkan? Apakah anda berharap bahwa aku akan membuka pakaianku dan menarik rokku? Atau Anda berharap aku akan mencium anda dan meninggalkan tanda di leher anda?


Seung Yoo meraba lehernya dan menemukan bekas lipstik.

Seung Yoo : Ini... ini...

Se Ryung : Untuk seseorang yang berjalan kemana-mana di tengah hari dengan tanda lipstik di lehernya untuk membayangkan sesuatu yang tidak pantas... Itu bukan sebuah kejutan besar. Tetapi dalam istana yang khidmat ini, lelucon anda yang seharusnya dilakukan di tempat hiburan, itu telah membuat aku sangat tidak senang. Meskipun anda mengatakan bahwa wanita hanya bayangan laki-laki. Tapi dengan laki-laki sembrono dan tidak tahu malu seperti anda, bagaimana anda mengharapkan kaum wanita untuk percaya dan mengikuti mereka?


Seung Yoo meninggalkan kamar Putri Kyung Hee.

Diluar, dia tersenyum  setelah menatap ke arah kamar Putri Kyung Hee.


Kasim menemui Raja yang tengah diperiksa tabib.

Raja : Surat? Suyang mengirim surat ke wakil perdana menteri? Apa isinya?

Kasim : Aku sangat menyesal. Aku tidak mendapatkan informasi itu.

Raja bertanya-tanya, apa isi surat Suyang ketika Suyang dan Kim Jong Seo adalah saingan politik.

Raja : Sebagai seorang raja, kenapa ada begitu banyak hal yang tidak aku ketahui?

Raja lalu tanya pada tabib, bagaimana keadaannya.

Tabib : Aku sangat menyesal.

Raja : Dokter kerajaan tidak akan disalahkan atas kambuhnya penyakit lamaku.


Pangeran Suyang tiba2 datang. Kasim pun bergegas menyembunyikan tabib ke dalam ruangan kecil di kamar Raja.

Setelah itu, Raja berpura2 sehat dan mengizinkan Pangeran Suyang masuk.


Raja dan Pangeran Suyang tertawa.

Raja : Dia mencoba menunggang kuda? Se Ryung sama buruknya dengan Putri. Sepertinya kita berdua memiliki putri yang benar-benar mengesankan.

Pangeran Suyang : Anda benar, Yang Mulia.

Raja : Karena kematian ibunya yang cepat, aku memanjakannya dan membesarkan dia tanpa mengajarinya tentang bagaimana menakutkannya dunia ini. Adikku, kau harus membimbingnya sesekali.

Pangeran Suyang : Tapi aku seorang ayah yang tidak memadai yang juga gagal mengajarkan putrinya sendiri dengan baik.

Raja : Aku menganggap Se Ryung sebagai putri aku sendiri. Aku harap kau dapat melakukan hal yang sama untuk Putri. Dan tolong menjaganya.

Pangeran Suyang : Ya, Yang Mulia.

Raja : Bisakah kau melakukan hal sama untuk Pangeran Mahkota?

Suasana langsung tegang saat Raja mengatakan itu kepada Pangeran Suyang. Namun Pangeran Suyang mengiyakan. Dia bilang itu tanggung jawabnya juga.


Pangeran Suyang lantas pergi. Setelah Pangeran Suyang pergi, Raja langsung lemas dan batuk2.

Kasim dan tabib bergegas mendekati Raja.


Tapi si tabib malah menghadap Pangeran Suyang.

Pangeran Suyang : Beliau penasaran tentang isi surat itu?

Pangeran Suyang tersenyum senang.


Raja ke balai istana. Para menteri sudah berkumpul. Agenda hari itu adalah mempercepat pernikahan sang putri. Pangen An Pyeong, adik bungsu Raja, mengatakan, pernikahan Yang Mulia Putri dianggap peristiwa menggembirakan bagi seluruh bangsa. Selanjutnya, setelah Yang Mulia Putri menikah, Yang Mulia Pangeran Mahkota, harus menikah juga. Hanya kemudian stabilitas keluarga kerajaan dapat dipastikan.


Menteri On Nyeong menyarankan, agar pemilihan suami untuk Putri Kyung Hee diserahkan kepada Komite Klan Kerajaan yang dipimpin oleh Pangeran  Suyang untuk diskusi lebih lanjut.

Kim Jong Seo : Aku tidak setuju! Tanggung jawab untuk pemilihan suami Yang Mulia Putri harus diawasi bukan oleh Komite Klan Kerajaan, tetapi oleh Kementerian Ritual.

Kim Jong Seo lantas meminta Raja memperkenankan Kementerian Ritual mengambil alih masalah ini.

Menteri On Nyeong sewot, Kementerian Ritual! Omong kosong!

Kim Jong Seo : Komite Klan Kerajaan telah bertanggung jawab terhadap urusan pernikahan yang berkenaan dengan keluarga kerajaan sejak peraturan dari raja sebelumnya. Pernikahan adalah masalah keluarga.

Menteri On Nyeong : Hal ini juga dianggap sebagai masalah bangsa! Komite Klan Kerajaan yang bertanggung jawab...


Pangeran Suyang menengahi mereka, aku akan mengikuti keinginan wakil perdana menteri.

Semua kaget.

Pangeran Suyang : Bagaimana kita bisa merusak peristiwa menggembirakan dengan ketidaksepakatan antara klan kerajaan dan menteri? Setidaknya selama persiapan pernikahan, Komite Klan Kerajaan akan membantu Kementerian Ritual sepenuh hati.

Kim Jong Seo menatap tajam Pangeran Suyang. Dia tahu Pangeran Suyang bukan orang yang mudah.


Kim Jong Seo dan antek2nya berjalan meninggalkan balai. Kubu Kim Jong Seo heran Pangeran Suyang menyetujui usulan Kim Jong Seo semudah itu. Mereka bertanya2, apa yang Suyang rencanakan.

Pangeran Suyang dan antek2nya mendekati Kim Jong Seo.

Pangeran Suyang : Aku masih menunggu jawaban anda tentang proposal pernikahan, Tuanku.

Kim Jong Seo diam saja sambil menatap Pangeran Suyang dengan tatapan tidak suka.

Pangeran Suyang dan antek2nya pergi.


Raja mengawasi mereka dari kejauhan, dengan raut cemas.

Seseorang datang membisiki kasim. Kasim pun memberitahu Raja bahwa Seung Yoo menjadi guru Putri Kyung Hee.

Raja senang mendengar itu.


Jung Jong lari ketakutan karena dikejar 3 preman. 3 preman yang mengejar Jung Jong adalah preman yang menghabisi keluarga Seung Yoo di awal episode tadi. Jung Jong ngumpet dibalik meja di salah satu warung. Sontak lah 3 preman kebingungan mencari Jung Jong. Jung Jong mengintip dari balik meja. Salah satu preman melihat Jung Jong. Mereka pu bergegas memburu Jung Jong.


Tandu sang putri berhenti. Putri Kyung Hee yang di dalam tandu, mengetuk jendelanya. Pelayan Se Ryung membuka jendela tandu. Putri Kyung Hee mengajak pelayan Se Ryung melihat2 sekali lagi. Pelayan Se Ryung mengerti dan bergegas pergi memanggil pembawa tandu.


Tiba2, Jung Jong menerobos masuk ke dalam tandu. Sontak lah Putri Kyung Hee kaget dan bertanya dengan suara keras siapa Jung Jong. Jung Jong menyuruh Putri Kyung Hee diam. Putri Kyung Hee makin marah dan mengulangi pertanyaannya. Jung Jong pun membekap mulut Putri Kyung Hee. Putri Kyung Hee menampar Jung Jong. Lah tapi yang ditampar malah terpesona melihat kecantikan Putri Kyung Hee.

Putri Kyung : Apakah kau bermain petak umpet?


Tandu Putri Kyung Hee dibuka oleh preman. Preman2 itu menyeret Jung Jong keluar. Mereka memukuli Jung Jong. Bersamaan dengan itu, pelayan Se Ryung datang dan langsung memeriksa Putri Kyung Hee. Dia hampir saja keceplosan, memanggil Putri Kyung Hee dengan panggilan 'Yang Mulia'.

Pelayan Se Ryung melihat Putri Kyung Hee gemetaran. Dia pun mengajak Putri Kyung Hee kembali.

Jung Jong diseret oleh Mak Su, salah satu preman.

Putri Kyung Hee melihat wajah Jung Jong babak belur.


Putri Kyung Hee lalu melarang keras pelayan Se Ryung memberitahu orang lain soal kejadian itu.

Pelayan Se Ryung mengerti.


Se Ryung yang masih menyamar sebagai Putri Kyung Hee, minum dalam sekali teguk.

Dia kesal banget karena teringat kata2 Seung Yoo tadi kalau perempuan hanyalah bayangan pria.


Pelayan Putri Kyung Hee masuk dengan wajah panic.

Dia memberitahu Se Ryung kalau Seja Jeoha tengah menuju ke sana.

Se Ryung kaget, apa?


Seja tiba di depan kamar kakaknya. Kepala Pelayan memberitahu kedatangan Seja, namun Putri Kyung Hee diam saja. Kepala Pelayan mengulangi pemberitahuannya. Tak lama, Pelayan Putri Kyung Hee membukakan pintu. Seja masuk dan berdiri di belakang kakaknya.

Seja : Noonim, ini aku Hong Wi.

Namun Putri Kyung Hee tidak berbalik dan tampak sibuk merapikan pakaiannya.

Seja memanggil kakaknya sekali. Barulah Putri Kyung Hee berbalik.

Bersamaan dengan itu, Se Ryung juga keluar dari ruangan kecil yang ada di kamar itu.

Seja : Se Ryung Noonim juga di sini?

Se Ryung : Ya.

Seja : Ada diskusi mengenai masalah pernikahan Noonim di Pyeon Jeon. Apakah kau sudah mendengarnya?

Putri Kyung Hee : Jadi?

Seja : Omamama sudah meninggal. Jika Noonim meninggalkan istana juga, apa yang harus aku lakukan?

Putri Kyung Hee : Ini adalah sesuatu yang kau harus hadapi cepat atau lambat. Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak menunjukkan kelemahanmu di depan siapapun?

Putri Kyung Hee mendekati adiknya dan menatapnya dengan lembut.

Putri Kyung Hee : Kau adalah orang yang harus memikul tanggung jawab atas bangsa kita di masa depan. Bahkan jika kau lelah, kau harus bertingkah seolah-olah kau baik-baik saja. Yang Mulia harus melakukan itu.

Seja : Aku bersikap dungu sesaat dan menjadi anak yang tidak dewasa. Aku akan permisi lebih dulu.

Seja pun beranjak pergi.


Putri Kyung Hee berbicara dengan Se Ryung. Se Ryung tanya bagaimana rasanya berada diluar istana.

Putri Kyung Hee : Tidak ada yang khusus. Keributan yang disebabkan oleh rakyat jelata mengganggu ketenanganku. Ada debu di jalanan yang membuatku sulit untuk bernapas.

Se Ryung : Begitukah?

Putri Kyung Hee : Benar, bagaimana menurutmu tentang calon suamimu?

Melihat ekspresi Se Ryung, Putri Kyung tanya kenapa?

Putri Kyung Hee :  Apakah dia seseorang yang sok pintar yang hanya tahu tentang buku?

Se Ryung : Dia seorang Han Ryang. Yang tidak masuk akal, hina dan kasar. Seorang pria tak tahu malu dengan bekas lipstik di lehernya.

Putri Kyung Hee : Bekas lipstik? Apa ada guru seperti itu di Jong Hak?


Putri Kyung Hee lalu bertanya bagaimana Se Ryung bisa melihat bekas lipstik itu.

Putri Kyung Hee : Jangan bilang kau mengangkat tirainya?

Pelayan Putri Kyung Hee langsung mengatakan kalau itu bukan salah Se Ryung.

Pelayan : Pengajar itu yang mengangkat tirai lebih dulu.

Putri Kyung Hee senang mendengarnya, itu berakhir baik.

Se Ryung : Apa?

Putri Kyung Hee : Karena dia telah melihat wajahmu, bagaimana aku bisa terus pergi belajar? Aku akan mengurus bungaku di taman belakang. Sementara kau dan calon suamimu belajar bersama dengan mesra.

Se Ryung : Yang Mulia!

Bersambung ke part 2.....

No comments:

Post a Comment