All Content From : KBS2
Ditulis Ulang Oleh : GioK
Sinopsis Lengkap : The Princess Man
Sebelumnya : The Princess Man Eps 1 Part 2
Selanjutnya : The Princess Man Eps 2 Part 2
Raja memilih Seung Yoo sebagai menantunya. Semuanya kaget, terutama Wakil Perdana Menteri Kim yang tidak menyangka kalau Raja juga menginginkan putra bungsunya menjadi suami Putri Kyung Hee. Pangeran Suyang juga sama kagetnya, karena dia belum lama ini mengirimkan surat untuk melamar Seung Yoo.
Pelayan Putri Kyung Hee, terburu2 mendekati Putri Kyung Hee yang tengah berdandan. Putri Kyung Hee tanya, kenapa dia panic. Pelayan bilang, Raja menunjuk Seung Yoo sebagai calon suami Putri Kyung Hee. Putri Kyung Hee kaget.
Seung Yoo berhasil menyelamatkan Se Ryung yang hampir jatuh ke bawah tebing.
Seung Yoo mengomeli Se Ryung, anda hampir mati! Apakah anda mempunya dua nyawa! Bagaimana seorang wanita bisa begitu tidak terkendali?
Kubu Pangeran Suyang tidak setuju dengan keputusan Raja. Mereka protes, karena Raja menunjuk Seung Yoo tanpa proses seleksi. Itu melanggar ritual keluarga kerajaan. Namun Raja berhasil membungkam mereka. Raja tanya, apa memilih menantunya sendiri, menurut keinginannya, adalah melawan ritual.
Menteri Kwon : Jika hamba rendah anda, Kwon Ram, boleh berbicara, apakah anda berkata anda akan membuat seseorang yang belum layak menjadi menantu kerajaan?
Raja : Apakah anda berkata anak Wakil Perdana Menteri Kim Jeong Seo, Kim Seung Yoo tidak cocok menjadi menantu kerajaan?
Pangeran Suyang menengahi mereka.
Pangeran Suyang : Sebagai ketua, jika aku boleh berbicara, saat Yang Mulia memilih profesor Kim Seung Yoo, bagaimana bisa hamba ini tidak mengikuti perintah anda? Terlebih lagi, setahu aku Kim Seung Yoo sama seperti ayahnya dalam hal sifat dan belajar serta tidak memiliki kekurangan sebagai menantu kerajaan. Namun, ritual kerajaan harus diikuti. Kami akan menyeleksi dan merekomendasikan Kim Seung Yoo pada akhirnya. Jika anda menunjukku sebagai ketua upacara, aku akan sangat berterima kasih dan merasa terhormat.
Wakil Perdana Menteri Kim menatap Pangeran Suyang dengan tatapan heran.
Raja mengizinkan Pangeran Suyang menjadi ketua upacara.
Diluar, Wakil Perdana Menteri Kim dihampiri Pangeran Suyang yang kecewa terhadapnya.
Pangeran Suyang : Aku sudah dengar jawaban dari permintaan pernikahanku. Apakah anda memilih Yang Mulia daripada aku? Selamat.
Pangeran Suyang beranjak pergi dengan wajah kesal.
Se Ryung duduk di bebatuan, tengah membersihkan pakaiannya yang kotor karena jatuh tadi saat diselamatkan Seung Yoo. Se Ryung juga memeriksa kakinya. Lalu dia melihat rok nya yang bolong. Melihat itu, Seung Yoo menuntun kudanya mendekati Se Ryung. Dia mengomeli Se Ryung lagi.
Seung Yoo : Bagaimana anda bisa begitu sembrono? Aku sudah mengajarkan anda bahwa seorang puteri hanya seorang wanita. Wanita Joseon seperti apa yang menunggangi kuda di siang hari dan berjalan sepanjang jalan umum, itulah yang aku tanyakan!
Se Ryung gak terima dibilang sembrono.
Se Ryung : Kau mengatakan sembrono?
Seung Yoo : Aku akan pergi ke istana sekarang dan menghukum pelayan istana serta penjaga yang membiarkan puteri pergi sendirian.
Se Ryung : Jika ada yang harus dihukum, kau juga harus dihukum, guru. Bagaimana bisa kau menggunkan kata-kata tidak masuk akal seperti "tidak terkendali" dan "sembrono" kepada seorang putri.
Seung Yoo : Apa?
Se Ryung : Jika kau tidak suka, maka pergilah sesukamu.
Seung Yoo kesal. Se Ryung memoloti Seung Yoo.
Seung Yoo : Bahkan jika itu adalah keinginanku, aku tidak dapat mengabaikan tugasku sebagai seorang guru.
Seung Yoo menyuruh Se Ryung naik ke atas kuda.
Se Ryung minta dipinjamkan punggung Seung Yoo.
Seung Yoo : Punggungku?
Se Ryung : Bukankah kau mengatakan padaku untuk naik?
Seung Yoo : Anda akan naik menggunakan punggungku?
Se Ryung : Kenapa? Ini tidak akan melukai harga dirimu sekarang, kan? Apakah kau berkata tentang harga diri pria di depan puteri negeri ini?
Terpaksalah Seung Yoo meminjamkan punggungnya, agar Se Ryung bisa naik.
Seung Yoo berjalan kaki, sambil menuntun kuda. Se Ryung yang duduk di kuda, terus menatap Seung Yoo. Dia senang dengan situasi itu. Tapi Se Ryung, tanpa sengaja, dia memberi perintah agar kuda berjalan. Kuda mulai mengambil ancang2. Se Ryung ketakutan. Seung Yoo pun bergegas menenangkan kuda.
Seung Yoo lantas heran sendiri, dia tanya kenapa Se Ryung naik kuda kalau takut.
Se Ryung : Bagaimana pria dapat memahami perasaan wanita?
Seung Yoo : Bukan sebagai pria, tetapi sebagai seoarang guru, mungkin dapat memahaminya.
Mereka selesai bicara dan melanjutkan perjalanan. Se Ryung tanya lagi. Apa benar jika menunggangi kuda di tempat terbuka, kita akan merasa sangat bebas. Dia bilang, dia sangat penasaran dengan itu.
Seung Yoo : Anda harus berlari cukup kencang untuk merasakan angin.
Se Ryung : Walaupun aku takut, aku sangat ingin merasakannya. Saat menikah, wanita tidak dapat pergi keluar rumah dengan mudah. Aku memerlukan kenangan untuk menghadapi hidup yang keras.
Putri Kyung Hee ingin bertemu ayahnya, tapi kasim bilang sang ayah lagi bersama Wakil Perdana Menteri Kim sekarang.
Di dalam, Raja memuji Seung Yoo. Dia bilang, Seung Yoo dan Putri Kyung Hee pasangan yang sempurna. Wakil Perdana Kim mengatakan, meskipun Seung Yoo jauh dari kata sempurna, Seung Yoo bisa membantu Raja. Raja bilang, bukan untuknya bantuan itu, tapi untuk Putra Mahkota.
Seung Yoo membawa Se Ryug ke gibang. Se Ryung tanya, itu tempat apa. Seung Yoo bilang, dia gak bisa membiarkan Se Ryung kembali ke istana dalam keadaan seperti itu. Mereka ke sana untuk meminjam pakaian. Setelah berganti pakaian, Se Ryung bisa kembali ke istana.
Tapi para gisaeng langsung mengerubungi Seung Yoo begitu mereka masuk. Mereka protes karena Seung Yoo tidak datang semalam. Seung Yoo pun mengatakan, dia datang untuk meminjam pakaian. Para gisaeng tanya buat apa. Mereka juga ingin tahu siapa Se Ryung dan menyebut Se Ryung nona kusam.
Gisaeng : Wanita yang terlihat naif, sepertinya kau terjatuh. Pakaianmu juga terlihat... Jangan bilang kalian jatuh bersama?
Seung Yoo memarahi mereka, dia bukan seseorang yang kalian bisa jadikan lelucon. Antar dia ke dalam.
Se Ryung yang sudah di dalam kamar, mengintip keluar. Dia melihat Seung Yoo masih bicara sama gisaeng2 itu.
Tiba2, seorang pria tua masuk. Pria itu lagi mabuk dan mengira Se Ryung adalah gisaeng. Se Ryung langsung menghindar saat pria itu mencoba menangkapnya. Untungnya ada gisaeng yang datang menyelamatkan Se Ryung.
Gisaeng : Oh Cho Shim disini! Tuanku! Anda salah kamar. Ayo pergi.
Gisaeng bernama Cho Shim itu membawa si pria hidung belang pergi.
Seung Yoo lagi memilihkan baju ganti untuk Se Ryung. Namun, tidak ada pakaian yang pas untuk dipakai Se Ryung. Dimulai dari warnanya yang terlalu mencolok, sampai baju yang transparan. Seung Yoo tanya, mereka tak punya pakaian yang sopan. Si gisaeng mengklaim baju yang dipilihnya sopan.
Seung Yoo masuk ke kamar, tempat Se Ryung berada namun dia menemukan Se Ryung tertidur di balik penyekat ruangan.
Seung Yoo pun menatap wajah Se Ryung dari jarak yang cukup dekat. Dia mulai terpesona. Namun, tak lama dia tersadar dan menaruh pakaian yang dibawanya di atas meja. Seung Yoo mau keluar tapi dia melihat memar di pergelangan kaki Se Ryung.
Se Ryung terbangun dan melihat kakinya ditempeli obat.
Dia tersenyum.
Dia tahu itu dari Seung Yoo.
Lalu dia melihat pakaian yang ditinggalkan Seung Yoo.
Se Ryung : Bagaimana bisa seseorang memakai pakaian seperti ini?
Se Ryung memakainya dan beranjak keluar tapi Seung Yoo tak ada. Se Ryung menggunakan kesempatan itu buat kabur tapi tiba2, Seung Yoo muncul di depannya. Seung Yoo tanya Se Ryung mau kemana. Se Ryung bilang dia hanya mau tahu dimana kudanya.
Seung Yoo : Kudanya sangat lelah jadi tidak bisa menggunakannya. Aku sudah menyiapkan tandu untuk anda.
Se Ryung lalu protes karena Seung Yoo memberikannya pakaian seperti itu.
Se Ryung : Harap berikan aku yang lebih terhormat.
Seung Yoo : Terhormat? Aku tidak mengira kata-kata seperti itu keluar dari mulut seorang wanita yang tertidur dengan telanjang kaki. Sekarang, istana pasti sedang sibuk mencari anda. Mari kita pergi.
Tapi, para pengangkat tandu nya pergi.
Seung Yoo kebingungan.
Se Ryung teringat hiasan hanboknya yang diberikan Putri Kyung Hee.
Se Ryung : Aku meninggalkan norigae di kamar. Itu barang berharga. Kau harus mengambilnya sendiri.
Seung Yoo pun balik lagi ke dalam, demi mengambil norigae itu. Tapi pas kembali, para pengangkat tandu sudah siap. Tapi Se Ryung nya gak ada. Seung Yoo pikir, Se Ryung udah masuk ke tandu.
Seung Yoo : Aku sudah kembali.
Se Ryung gak jawab. Seung Yoo pikir Se Ryung ketiduran lagi. Dia memeriksa karena Se Ryung gak kunjung memberi respon. Tapi, Se Ryung tak ada di tandu. Seung Yoo kebingungan mencari Se Ryung.
Seung Yoo pun kembali ke istana. Pengawal yang menjaga gerbang, tanya, kenapa Seung Yoo datang malam-malam. Seung Yoo bilang dia datang untuk memastikan apakah penjaga menjaga istana dengan baik.
Penjaga : Anda begitu lucu.
Seung Yoo : Aku harus mengambil buku yang penting. Aku hanya pergi sebentar.
Penjaga : Sekarang?
Seung Yoo : Itu sesuatu hal yang penting yang dibutuhkan puteri besok.
Penjaga : Anda harus cepat kembali atau kita dalam masalah.
Seung Yoo mondar mandir di depan kediaman Putri Kyung Hee. Tak lama, pelayan sang putri keluar. Seung Yoo tanya, putri lagi apa. Pelayan putri balik nanya, kenapa Seung Yoo tanya. Seung Yoo bilang dia hanya ingin tahu. Pelayan memberitahu kalau putri lagi bersama Raja sekarang.
Seung Yoo : Yang Mulia Puteri bersama Yang Mulia Raja? Itu berarti dia sudah kembali.
Pelayan putri : Apa?
Seung Yoo : Tidak apa-apa. Kau harus baik-baik menjaga putri. Jika tidak, bahaya apapun datang pada putri, aku akan menghukummu. Berikan ini padanya.
Seung Yoo mengembalikan norigae putri. Pelayan putri kaget melihat norigae itu.
Raja tanya, apa putri tidak menyukai Seung Yoo. Apa yang putri sukai dan tidak sukai dari Seung Yoo, karena yang dia dengar, putri nurut saat diajar Seung Yoo, jadi Raja berpikir putri menyukai Seung Yoo.
Putri : Aku harus tetap tinggal dengan Putra Mahkota lebih lama lagi. Harap menunda penyeleksian calon pendampingku.
Raja : Jika kau sangat peduli dengan Putra Mahkota, menikahlah dengan Kim Seung Yoo. Berapa lama lagi kau akan tetap tinggal di sisi Putra Mahkota? Sampai dia dewasa? Sampai dia naik tahta?
Putri : Abamama.
Raja : Satu-satunya orang yang bisa melindungi Putra Mahkota bukan ayahnya yang sebentar lagi akan mati. Bukan juga kakaknya yang tidak mengerti politik. Hanya Kim Jong Seo.
Putri : Jika anda hidup lebih lama lagi...
Raja : Untuk harapan yang tidak berguna, bisakah kau meninggalkan nasib adikmu? Ayahmu, tidak mempunyai energi untuk mendengarkan keluhan anak-anaknya. Banyak yang harus dilakukan tapi sedikit waktu yang tersisa.
Sekarang, putri di tamannya ditemani pelayannya.
Dia bilang, hatinya sangat sakit karena dia akan dijodohkan dengan Seung Yoo, yang dia tahu akan menjadi pendamping Se Ryung.
Putri : Pernahkah kau mendengarkan hal tidak masuk akal seperti itu? Aku penasaran apakah Se Ryung tahu tentang ini.
Putri lalu memutuskan untuk memberitahu semuanya pada Seung Yoo besok. Pelayannya bilang, Seung Yoo baru saja pergi.
Pelayan : Profesor Kim Seung Yoo.
Putri : Apa yang membuatnya kesini malam-malam?
Pelayan : Dia meninggalkan ini untukmu.
Putri kaget melihat norigae nya.
Putri : Ini yang pernah anda berikan kepada nona Se Ryung.
Di rumah, Se Ryung dihukum ibunya. Nyonya Yoon memukuli kaki Se Ryung dengan sebatang lidi, karena Se Ryung meninggalkan kuda dan pulang memakai baju gisaeng.
Nyonya Yoon : Apakah kau tidak memiliki akal sama sekali?
Se Ryung terjatuh. Kakinya sudah terluka. Pelayannya bergegas mendekat.
Nyonya Yoon : Janjilah padaku bahwa kau tidak akan melakukannya lagi.
Se Ryung : Aku tidak akan pernah menunggangi kuda lagi.
Nyonya Yoon : Jika kau menunggangi kuda lagi, kau akan melihat ibumu mati. Apa kau mengerti?
Di kamarnya, kaki Se Ryung diobati oleh pelayannya.
Pelayan : Betis anda berwarna ungu gelap.
Se Ryung : Kacang merah, kacang kedelai, itu sangat menyakitiku. Cepat selesaikan memakaikan salep.
Pelayan : Baiklah. Harap tahan sedikit. Anda berkata anda melukai kaki anda, tapi memarnya sudah agak hilang.
Se Ryung pun teringat Seung Yoo.
Se Ryung : Aku ingin tahu apakah dia yang mengobatiku.
Pelayan : Apa?
Se Ryung : Tidak apa-apa.
Wakil Perdana Menteri Kim berkumpul dengan antek2nya.
Menteri Min : Secara resmi dan sebentar lagi, kau akan menjadi ayah mertua bagi putri. Pangeran Agung Suyang dikalahkan oleh Yang Mulia dan wakil perdana menteri. Melihatnya mengikuti permintaan Raja secara sukarela untuk menjadi ketua upacara sangat menyedihkan.
Menteri Jo : Aku tidak mengerti sama sekali. Bukankah dia mencoba untuk membuat Seung Yoo menjadi menantunya? Pangeran Agung Suyang yang tidak pernah gagal melihat maksud Yang Mulia, bagaimana bisa dia menyetujui permintaan Raja dengan sangat patuh?
Wakil Perdana Menteri Kim : Apa yang akan dia lakukan jika dia tidak menyetujuinya? Saat Yang Mulia dan wakil perdana menteri bersatu?
Pangeran Suyang juga membahas itu dengan Menteri Kwon dan Menteri On Nyung.
Menteri On Nyung : Menantu kerajaan? Menolak permintaan anda dan menyerahkan anaknya, Kim Seung Yoo menjadi menantu kerajaan! .Ini jelas menyatakan perang bahwa Yang Mulia dan Kim Jong Seo akan menekan anda. Anda harus mencegahnya. Anda tidak hanya akan duduk dan membiarkannya membunuhmu. Anda begitu murah hati, bahkan menawarkan diri untuk menjadi ketua upacara, kenapa anda tidak melakukan perjodohan sendiri?
Menteri Kwon : Apa yang akan anda lakukan?
Pangeran Suyang : Mencari calon menantu lain untuk menggantikan Kim Seung Yoo.
Kedua antek Pangeran Suyang terkejut mendengarnya.
Bersambung ke part 2...
No comments:
Post a Comment