My Perfect Stranger Eps 4 Part 2

 All Content From : KBS2
Penulis : GioK
Sinopsis Lengkap : My Perfect Stranger
Sebelumnya : My Perfect Stranger Eps 4 Part 1
Selanjutnya : My Perfect Stranger Eps 5


Park Chang Sik tengah mengabsen murid2 cewek. Namun, dia merasa terganggu dengan kehadiran Hae Joon disampingnya. Hae Joon terus memantau anak-anak. Chang Sik pun berhenti mengabsen dan tanya alasan Hae Joon ada di kelasnya.

Chang Sik : Bukankah seharusnya kau memeriksa kelasmu? Lihat mereka. Mereka kelompok yang kacau.



Chang Sik menunjuk kelas anak laki2, yang menjadi tanggung jawab Hae Joon.

Chang Sik ngedumel : Mereka ada di mana-mana. Yang benar saja. Anak-anak yang tidak belajar selalu menyebabkan masalah.

Hae Joon ikut ngedumel, aku menulis dengan sangat jelas agar tidak terlambat. Yang benar saja.

Rupanya Hae Joon mencari-cari Yoon Young.

Hae Joon : Dia membuatku gugup. Ayolah.

Hae Joon pun pergi.

Chang Sik berteriak, bertanya, kenapa Hae Joon malah turun bukan mengabsen murid2 cowok.


Mi Sook menatap kepergian Hae Joon, dengan tatapan seolah dia tahu siapa Hae Joon.


Hee Seob menenteng belanjaan. Tiba-tiba, dia berhenti berjalan dan menatap kunci yang dia gantung di lehernya dan disembunyikan dibalik baju sedari tadi.

Hee Seob bertanya2, bagaimana Hae Joon tahu itu untuk gembok.

Chang Sik mengeluh karena kelasnya dipasangkan dengan kelas Hae Joon oleh Kepala Sekolah.


Hee Seob masih bengong memikirkan Hae Joon yang tahu soal kuncinya untuk gembok. Tiba2, dia mendengar suara seseorang. Dia menoleh, ternyata Soon Ae yang datang. Dia pun bengong lagi, terpana melihat Soon Ae.

Soon Ae berhenti berjalan karena melihat Hee Seob di depannya.

Hee Seob : Soon Ae-ya.

Soon Ae : Pria dari terminal itu?

Hee Seob mendekati Soon Ae.

Hee Seob : Melihat kita bertemu lagi di sini, itu pasti berarti kita ditakdirkan...


Yoon Young datang. Dia mengomeli Hee Seob dengan napas ngos-ngosan.

Yoon Young : Yang benar saja!

Yoon Young menyuruh Soon Ae melihat wajah Hee Seob.

Yoon Young : Kau akan membuang waktumu dengan pria ini.

Hee Seob sebal, omong kosong apa itu?

Yoon Young : Dia tidak akan membuat hidupmu lebih baik.

Hee Seob : Sepertinya kau kehabisan napas.


Hee Seob mengajak Soon Ae pergi duluan.

Yoon Young coba menghalangi, meski napasnya masih memburu.

Yoon Young : Kau tidak akan membawanya ke mana pun.

Hee Seob : Lebih baik istirahat dahulu saat kehabisan napas seperti ini.

Yoon Young mengajak Soon Ae istirahat dulu tapi Soon Ae nya ikut pergi dengan Hee Seob.


Yoon Young mencoba mengejar, tapi dia gak sanggup lagi dan berakhir di atas batu.

Tiba2, Hae Joon muncul di depannya.

Yoon Young langsung pura2 memandang langit.

Yoon Young : Langitnya tampak indah.


Hae Joon menghela nafas, lalu dia membantu Yoon Young duduk.

Setelah itu, dia membersihkan baju Yoon Young bagian belakang.

Yoon Young ngeluh, kenapa ada banyak bukit? Kenapa ada yang datang ke sini saat piknik sekolah?

Hae Joon : Ini pendakian yang sulit bagi orang yang lahir pada tahun 1965.

Hae Joon menyuruh murid2nya untuk bersenang-senang.

Hae Joon : Jangan baca buku teks kalian diam-diam karena kalian mengkhawatirkan ujian masuk universitas. Bersenang-senanglah sebanyak mungkin hari ini. Namun, jangan tinggalkan area ini. Mengerti?

Murid2 cowok mengerti.

Hae Joon : Ketua Hiburan, keluarlah.

Si Ketua Hiburan maju, baiklah. Kalian tahu siapa aku, bukan? Apa inti dari piknik sekolah? Acara bakat. Benar. Kita akan mengadakan acara bakat.

Hee Seob tengah menyandang sebuah gitar dengan rasa takjub. Lalu dia bilang pada Bum Ryong kalau itu adalah momen penting dan ditambah Bum Ryong membawakan hadiah yang berharga untuknya. Bum Ryong bilang, dia mencuri gitar ayahnya untuk Hee Seob.

Bum Ryong : Namun, apa kau bisa melakukannya? Kau bilang belum pernah bermain gitar sungguhan.

Hee Seob : Aku harus berhenti memainkan gitar angin. Aku akan mencobanya.

Bum Ryong melarang. Dia menyuruh Hee Seob latihan dulu agar tidak malu di depan para gadis.

Ketua Hiburan tanya, siapa yang mau nyoba duluan. Tak ada yang berani.

Ketua Hiburan : Tidak ada? Ayolah. Hanya ini kemampuan kalian?

Hee Seob : Aku muak berlatih.

Hee Seob pun maju ke depan.


Murid2 cewek mulai heboh. Chang Sik yang melihat itu, mengingatkan murid2nya mereka bisa tertinggal jika berleha-leha.

Hae Kyung cs protes.

Chang Sik : Kalian sudah kelas tiga SMA. Jangan terlalu bersemangat. Selalu pikirkan ujian masuk universitas.

Namun, murid2 tidak peduli dan langsung bergabung dengan murid2 cowok.


Soon Ae mau ikutan tapi dihentikan Yoon Young.

Yoon Young : Jadi, tidak terjadi apa-apa?

Soon Ae : Tidak. Aku hanya mengatakan dua hal. Lalu kami bertemu wali kelasnya. Pak Yoon menjewer telinganya dan menyeretnya pergi.

Yoon Young : Apa dua hal yang kau katakan kepadanya?

Soon Ae : Dia bertanya tentang tipeku. Jadi, kubilang aku suka pria yang pandai menyanyi.

Soon Ae mengajak Yoon Young gabung dengan yang lain.


Hee Seob gemetaran memetik gitar.

Dia lalu melihat Yoon Young tertawa mengejeknya.


Hee Seob mencoba lagi.

Yoon Young langsung cemberut melihat Hee Seob memainkan gitar sambil bernyanyi.


Hae Joon gelisah. Narasinya terdengar.

Hae Joon : Tanggal 12 Mei. Dua hari sebelum pembunuhan. Satu dari tiga tersangka sudah ditangkap polisi.


Hae Joon ingat Min Soo yang udah ditangkap.

Lalu dia menatap Bum Ryong dan Hee Seob.


Hae Joon : Serta dua tersangka lainnya tidak menunjukkan gerakan yang tidak biasa. Korek api yang merupakan ciri khas pelakunya. Ada di mana-mana. Astaga. Ini membuatku gila. Saat semuanya tampak makin membingungkan, dia tiba.


Hae Joon menoleh, dia melihat Kepala Sekolah Yoon datang bersama wanita muda.

Hae Joon bilang wanita itu adalah korban pertama pembunuhan berantai di Woojung-ri.


Kita diperlihatkan flashback saat di masa depan, Hae Joon menunjukkan data korban kepada Min Soo.

Min Soo bilang, itu dia.

Kamera menyorot data korban yang dibawa Hae Joon. Dia Lee Ju Young, wanita yang datang bersama Kepala Sekolah Yoon.


Yoon Young melihat Hae Joon terus menatap Ju Young.

Tak lama, dia melihat Hae Joon mendekati Kepala Sekolah.


Hae Joon : Kau di sini, Kepala Sekolah Yoon.

Kepala Sekolah Yoon : Ya.

Kepala Sekolah Yoon memberitahu murid2 bahwa Ju Young akan menjadi guru magang mereka selama sebulan.

Kepala Sekolah Yoon : Namanya Lee Ju Young. Dia mahasiswi tahun keempat di Universitas Nasional Seoul, mengambil jurusan sastra Korea. Dia seharusnya mulai besok. Namun, bapak membawanya hari ini agar bapak bisa memperkenalkannya kepada kalian di hari yang baik. Tepuk tangan untuknya.


Yoon Young memperhatikan penampilan Ju Young. Dia pun penasaran di mana dia melihatnya?

Eun Ha menyuruh Ju Young nyanyi.


Chang Sik menyuruh anak2 diam.

Ju Young berkata, dia akan nyanyi.

Ju Young mulai bernyanyi.

Tapi nyanyiannya lebih mirip nyanyian demo. Anak2 yang mendengar itu lagu merasa heran, karena lagunya juga terdengar sedih.


Yoon Young mengenali lagu itu.

Yoon Young : Ini "Dear Green Pine".

Soon Ae : Kau tahu lagu ini?

Yoon Young : Tidak.

Yoon Young lalu bertanya2, kenapa terdengar tidak asing.


Kepala Sekolah Yoon mengomel karena diantar Hae Joon dan Chang Sik.

Kepala Sekolah Yoon : Sudah kubilang jangan mengantarku, tapi kalian berdua datang?

Chang Sik : Jika hanya satu, itu pasti aku.

Hae Joon : Kalau begitu, aku akan kembali.

Kepala Sekolah Yoon : Tidak, jangan kau. Kau harus tetap di sini.


Kepala Sekolah Yoon menatap Chang Sik.

Kepala Sekolah Yoon : Pak Park. Tidakkah kau merasa Pak Yoon mirip seseorang setiap kali melihatnya?

Chang Sik : Aku tidak yakin. Aku jarang menonton TV.

Kepala Sekolah Yoon : Tidak, bukan seseorang dari TV. Perhatikan baik-baik seseorang yang dekat denganmu.

Kepala Sekolah Yoon merapat ke Hae Joon, tapi Chang Sik masih gak ngeh.

Chang Sik : Entahlah. Aku tidak terlalu tertarik dengan orang-orang di sekitarku.

Kepala Sekolah Yoon : Kenapa tidak? Pak Park, aku suka semua hal tentangmu, tapi kau sangat lamban! Astaga.

Chang Sik : Aku harus kembali untuk membimbing para murid.


Chang Sik pergi. Kepala Sekolah Yoon kesal.

Kepala Sekolah Yoon : Astaga, aku harus memecatnya.

Kepala Sekolah Yoon lalu berkata, dia mendengar Hae Joon ke kantor polisi kemarin.

Kepala Sekolah Yoon : Ada yang bisa kubantu?

Hae Joon : Tidak perlu. Terima kasih sudah bertanya.

Kepala Sekolah Yoon : Ini bukan apa-apa.

Hae Joon : Sebenarnya...

Kepala Sekolah Yoon : Ya?

Hae Joon : Aku pernah menanyakan ini. Bolehkah aku mengurus guru magang baru?

Kepala Sekolah Yoon : Benar. Kita memutuskan untuk melakukan itu. Ya.


Kepala Sekolah Yoon membahas kemiripan mereka.

Kepala Sekolah Yoon : Sebenarnya, alih-alih itu...

Hae Joon yang tahu Kepala Sekolah Yoon mau ngomong apa, langsung menegaskan kalau mereka tidak mirip.


Hae Joon pergi.

Kepala Sekolah Yoon tetap kekeuh kalau dia mirip Hae Joon.

Kepala Sekolah Yoon : Anehnya dia terlihat seperti versi lebih muda dariku. Ya, kami memang mirip.

Kepala Sekolah Yoon menuju mobilnya. Dia mengajak supirnya pergi.


Acara piknik SMA Woojung masih berlanjut. Murid2 lagi makan siang. Yoon Young duduk bersama Soon Ae. Yoon Young sangat menikmati gimbap buatan neneknya. Sedangkan Soon Ae melahap roti bakar bikinan Hae Joon.

Ju Young bersama murid lain. Yoon Young menatap Ju Young. Dia masih merasa familiar dengan Ju Young, namun tidak yakin. Dia bilang, tidak mungkin menemukan orang yang tidak asing di tahun itu.


Soon Ae terkejut dengan rasa roti bakar buatan Hae Joon.

Soon Ae : Astaga, Pangeran Lima Detik...

Soon Ae buru2 meralat panggilannya buat Hae Joon.

Soon Ae : Maksudku, Pak Yoon membuatnya sendiri?

Yoon Young : Ya.

Soon Ae : Enak sekali.

Yoon Young : Benar, bukan? Nenekku...

Yoon Young juga meralat ucapannya.

Yoon Young : Gimbap buatan ibumu juga sangat enak.

Yoon Young lalu menyindir Soon Ae.

Yoon Young : Kau bicara santai denganku setelah insiden di lab.

Soon Ae salting, karena kita teman.

Yoon Young : Benar. Kau bisa memanggilku apa pun.


Tiba2, si Ketua Hiburan mendatangi mereka.

Ketua Hiburan : Baek Yoon Young. "Cinta dan gairahku untukmu." Ini surat cinta dari salah satu pria di sana.

Ketua Hiburan memberikan kotak korek api Kedai Teh Bong Bong ke Yoon Young. Soon Ae juga dapat. Ketua Hiburan meminta mereka mempertimbangkan perasaan pria yang memberi mereka surat.


Setelah Ketua Hiburan pergi, Yoon Young menatap kotak korek api itu.

Dia kaget.


Lalu dia melihat Soon Ae membuka kotak korek api itu.

Ada surat di dalamnya.


Yoon Young juga membuka miliknya dan menemukan surat. Segera dia membacanya.

"Senyummu yang tercantik. Tolong hubungi aku"


Sontak lah Yoon Young ingat saat dia membaca surat yang dia temukan di dalam kotak korek api yang dia pungut di sungai, tempat ibunya bunuh diri. Namun di surat itu tertulis, bahwa wanita yang membaca itu berbahaya.


Yoon Young speechless.

"Aku tidak bisa bilang ini barang biasa. Namun, tidak masuk akal bahwa aku memungut barang dari 30 tahun lalu di tepi sungai." ucap Yoon Young dalam hati.


Yoon Young lalu ingat obrolannya dengan Hae Joon soal kotak korek api itu.

Hae Joon : Kau kebetulan memungutnya? Di mana dan kapan? "Di tepi sungai." Apa yang kau lakukan larut malam?

Flashback end..


Hae Joon lewat. Yoon Young menatap Hae Joon.

Yoon Young : Dia pasti tahu sesuatu.

Hae Joon juga berhenti berjalan saat melihat Yoon Young mendapatkan kotak korek api.


Mereka lantas mendengar keributan yang sumbernya dari Mi Sook. Mi Sook marah karena dipaksa Ketua Hiburan menerima kotak korek api. Teman2 yang duduk bersama Mi Sook, menyuruh si Ketua Hiburan pergi.


Ju Young yang melihat itu, bergegas mendekati Mi Sook.

Ju Young : Apa yang terjadi?

Yoon Young pun kembali menatap Hae Joon.

Dia melihat Hae Joon terus menatap Ju Young.


Acara piknik hari itu selesai. Para murid pamit pada Hae Joon yang lagi bicara dengan Ju Young.

Hae Joon : Kau sudah memutuskan akan tinggal di mana bulan ini?

Ju Young : Ya, kerabatku tinggal di lingkungan ini.

Hae Joon terdiam mendengar itu. Dia tahu Ju Young bohong. Ju Young tidak punya kerabat atau keluarga. Hae Joon bertanya2, kenapa Ju Young bohong. Hae Joon yang cemas, memberikan nomor telepon rumahnya kepada Ju Young. Dia bilang, itu untuk berjaga2. Ju Young terdiam melihat Hae Joon memberinya nomor telepon. Hae Joon langsung bilang, kalau dia juga membuat para murid mengingat nomornya. Barulah Ju Young menerima nomor telepon Hae Joon.

Hae Joon : Ini seperti kontak darurat. Tolong hubungi aku kapan saja jika terjadi sesuatu. Meskipun sepele, aku tidak keberatan.

Ju Young : Terima kasih. Namun, aku akan baik-baik saja karena kerabatku akan ada.

Hae Joon : Tetap saja, kau tidak boleh membuangnya.


Soon Ae yang mau pulang bersama Yoon Young, teringat botol minumnya yang ketinggalan.

Soon Ae : Aku pasti meninggalkannya di sana.

Yoon Young : Aku akan ikut denganmu.

Soon Ae : Tidak. Ada di sana, jadi, aku akan cepat. Tunggu di sini.

Yoon Young : Jangan lari! Hati-hati.


Begitu Soon Ae pergi, Mi Sook datang.

Mi Sook kesal melihat Yoon Young, apa kau bertanggung jawab karena memasukkan kakakku ke sel tahanan?

Yoon Young : Kakakmu yang melakukannya sendiri. Dia dipenjara atas perbuatannya.

Mi Sook : Tentu.

Mi Sook pergi. Tapi Yoon Young tanya apa kelemahannya yang Mi Sook tahu.

Yoon Young : Apa yang memicuku untuk bereaksi. Kartu yang berguna. Kau sudah tahu.

Mi Sook pun berbalik, menatap Yoon Young.

Mi Sook : Itu sangat jelas hingga aku bahkan tidak perlu mencarinya. Soon Ae. Lee Soon Ae adalah titik lemahmu. Namun, aku masih tidak yakin kenapa kau sangat rentan terhadapnya.

Yoon Young : Jika kau tahu, jangan lupa. Peringatanku kemarin masih berlaku.

Mi Sook : Tentang kakakku... Kau pikir aku senang tentang bagaimana dia berakhir, atau sebaliknya?

Yoon Young : Kau senang? Aku tidak menduga akan mendengar kata itu. Namun, apa aku perlu tahu itu?

Mi Sook : Kau harus mencari tahu. Dengan begitu, kau akan tahu aku akan memanfaatkan kelemahanmu atau tidak.

Mi Sook pun pergi.


Hari sudah malam. Hae Joon dan Yoon Young tiba di rumah. Tapi Hae Joon dan Yoon Young sama2 mau bicara. Hae Joon menyuruh Yoon Young bicara duluan.

Yoon Young : Aku akan mencuci tangan dahulu. Karena kita punya banyak waktu.

Hae Joon : Tentu. Karena kita punya banyak waktu.


Yoon Young beranjak ke kamar mandi.

Hae Joon berencana memberitahu Yoon Young apa yang terjadi, karena tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yoon Young menguncir rambutnya dan menatap cermin.

Yoon Young : Ada yang aneh. Pasti ada sesuatu.


Telepon di rumah Hae Joon berbunyi. Yoon Young keluar dan melihat Hae Joon bicara di telepon.

Hae Joon terkejut, itu mustahil.

Lalu dia menutup teleponnya.

Yoon Young tanya ada apa.

Hae Joon : Aku baru menerima telepon dari Kepala Sekolah Yoon. Dia seharusnya bertemu Bu Lee, tapi dia tidak bisa menghubunginya. Aku akan keluar sebentar.


Yoon Young mau ikut tapi dilarang Hae Joon.

Hae Joon : Jangan ke mana-mana dan tetaplah di rumah. Mengerti? Aku akan cepat.

Hae Joon pergi.


Yoon Young memikirkan Ju Young.

Yoon Young : Bu Lee. Guru magang. Ini terasa aneh. Aku tahu situasi ini.


Yoon Young kemudian ingat naskah Mi Sook yang dia evaluasi di bis.

Segera setelah teringat itu, dia memeriksa tasnya dan mengambil naskah Mi Sook.


Naskah itu berjudul "Orang2 Yang Kubunuh" karya Mi Sook.

Yoon Young membacanya. Dia kaget, tidak mungkin. Mustahil. Kenapa ini ada di novel Ko Mi Sook?

Yoon Young menepis pikiran buruknya, tidak. Dia bisa saja menggambarkan apa yang dilihatnya di masa lalu.


Kita diperlihatkan flashback, saat Mi Sook memperhatikan Ju Young saat Ju Young bernyanyi di acara piknik tadi.

Mi Sook : Kesan pertamaku tentangnya agak aneh. Alisnya yang tebal menonjol di wajahnya yang cerah dan lembut. Selain itu, cincin kayu unik di jari telunjuk rampingnya. Selain itu, sepatu kotornya tidak cocok dengan pakaiannya yang rapi.  Nami, Kim Wan Sun, Min Hae Kyung, dan Sobangcha. Itulah penyanyi yang diharapkan anak-anak. Namun, dengan suara lembut nan kuatnya, dia menyanyikan lagu itu. Semua hal ini membuatnya tampak istimewa. Itulah alasannya...

Itulah yang tertulis di novel Mi Sook.


Hae Joon ke kantor polisi.

Bersamaan dengan itu, Dong Sik keluar. Hae Joon nanyain Min Soo ke Dong Sik. Dong Sik nampak kesal.




Setelah itu, dia ke rumah Min Soo.

Tapi hanya ada Mi Sook.


Yoon Young membawa naskah Mi Sook, mencari Ju Young.

Dia mencari sampai ke depan Toserba Woojung.

Tiba2, Hae Joon datang. Hae Joon terkejut melihat Yoon Young.

Hae Joon : Sedang apa kau di sini? Kenapa kau keluar?

Yoon Young memegang lengan Hae Joon dan menatap Hae Joon dengan serius.

Yoon Young : Wanita itu... Apa dia akan mati?

Hae Joon : Apa?

Kita diperdengarkan kembali cuplikan novel Mi Sook tentang Ju Young.

Mi Sook : Hari itu, aku memilihnya pada pandangan pertama. Korban pertamaku yang cantik.


Yoon Young : Itu tidak benar, bukan? Aku hanya terlalu terburu-buru menyimpulkan, bukan?

Hae Joon menepis tangan Yoon Young.

Hae Joon : Kau kemari karena tahu sesuatu? Bagaimana kau tahu? Itu bahkan belum terjadi. Bagaimana kau tahu itu, di sini dan sekarang?

Yoon Young menatap naskahnya.

Hae Joon melihat itu.

Tak lama, dia kembali menatap Hae Joon.

Yoon Young : Aku merasa ini saatnya bagi kita untuk saling jujur. Fakta bahwa kita bertemu di sini mungkin bukan kebetulan.

Bersambung........

My Perfect Stranger Eps 4 Part 2 My Perfect Stranger Eps 4 Part 2 Reviewed by GioK on May 27, 2023 Rating: 5

No comments