My Perfect Stranger Eps 10 Part 1
All Content From : KBS2
Penulis : GioK
Sinopsis Lengkap : My Perfect Stranger
Sebelumnya : My Perfect Stranger Episode 9
Selanjutnya : My Perfect Stranger Eps 10 Part 2
Di episode sebelumnya, Hae Joon menemui Min Soo, membawa dua berkas Ju Young dan Kyung Ae.
Hae Joon : Kau ingat mereka, bukan? Kedua korban wanita ini meninggal pada 14 Mei dan 16 Mei 1987.
Ju Young ditemukan di sungai, dengan tangan terikat tali merah dan tubuh penuh luka sayat.
Sementara Kyung Ae lebih mengenaskan. Dia ditemukan di sebuah rumah kosong dengan kepala terluka parah.
Di ruangannya, Hae Joon membahas korban ketiga dengan Yoon Young.
Hae Joon : Wanita menghilang tanggal 20 Mei dan masih menghilang sampai kini. Karena catatan yang dia tinggalkan, dia diduga kabur dari rumah. Namun, dia meninggal.
Yoon Young menunjukkan novel yang ditulis Mi Sook.
Yoon Young : Aku hanya memberitahumu hal-hal yang tertulis di sini. Ini novel yang ditulis oleh Ko Mi Sook. Omong-omong, itulah yang tertulis di naskah. Tiga wanita tewas. Serta pelaku sebenarnya tidak bisa ditangkap sampai akhir.
Hae Joon : Kau ingin Ko Mi Sook menjadi pelakunya?
Yoon Young ingat jawaban Mi Sook saat wawancara, kenapa pembunuh di novel Mi Sook hanya wanita. Mi Sook bilang, sama seperti pria mana pun yang bisa melakukan pembunuhan, wanita mana pun bisa melakukan pembunuhan brutal dan dia hanya memilih cerita yang lebih familier untuk kutulis sebagai novel.
Yoon Young lantas bilang ke Hae Joon kalau Mi Sook yang dia kenal, lebih dari mampu melakukan semua itu.
Yoon Young tertegun menatap ayahnya yang terluka parah.
Narasi Yoon Young terdengar.
Yoon Young : Mungkin, beberapa kebenaran pasti akan mencapai tujuannya. Bahkan jika itu harus bepergian untuk waktu yang lama, itu mencapai orang yang dimaksud.
Yoon Young lantas mengulurkan tangannya. Hee Seob tertegun sejenak melihat uluran tangan Yoon Young. Tak lama, dia memegang tangan Yoon Young. Yoon Young membantu ayahnya berdiri sambil tanya apa sang ayah bisa berjalan. Yoon Young mengajak ayahnya ke RS. Namun Hee Seob tak mau pergi tanpa kakaknya.
Yoon Young marah, mungkin itu yang kau pikirkan. Kau mungkin membiarkan kakimu tidak diobati saat kau sendirian di sini. Namun, tidak sekarang. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu.
Yoon Young memapah ayahnya. Dia mencoba membawa sang ayah. Namun, sang ayah berontak dan terjatuh. Hee Seob minta Yoon Young tak mengganggunya. Dia berkeras mau menunggu Yoo Seob.
Kita diperlihatkan flashback, saat Yoo Seob datang ke penginapan bersama Hae Joon dan Yoon Young. Yoo Seob meminta mereka menjaga Hee Seob dengan baik, begitu melihat Hee Seob keluar.
Yoo Seob pun masuk.
Yoon Young ingin ikut tapi dicegah Hae Joon.
Hae Joon : Sebenarnya, begitu mereka membawa Baek Hee Seob, aku langsung menelepon rekan-rekanku. Mereka akan tiba dalam 50 menit. Jadi, mereka akan segera datang.
Flashback end...
Yoon Young melihat mobil KBSC datang. Beberapa reporter turun dari mobil dan langsung menyerbu penginapan Woojung. Salah seorang reporter bahkan sampai jatuh saat turun dari mobil. Seorang pelaku yang menyiksa Hee Seob, melihat kedatangan mereka dari jendela. Dia pun langsung menghubungi seseorang.
"Aku mengerti situasi kita saat ini. Namun... Tidak, Pak. Maaf, Pak."
Yoo Seob yang duduk di lantai sambil memegangi perutnya yang terluka, menatap jam di pergelangan tangannya.
Hae Joon lah yang meminjamkan jamnya pada Yoo Seob. Dia memakaikan jamnya ke pergelangan tangan Yoo Seob.
Hae Joon : Seperti katamu, mungkin tidak ada rencana bagus di sini. Namun, ada seseorang yang bahkan tidak bisa mereka kalahkan. Seseorang yang tahu masa depan. Reporter TV mendapat informasi dan akan segera tiba di sini. Lima belas menit. Seseorang yang tahu semuanya akan berakhir dalam 15 menit. Hanya kau di ruangan ini yang tahu itu. Keluarkan adikmu dahulu. Ulur waktu selama mungkin agar cederamu tidak memburuk. Berhati-hatilah selama 15 menit. Demi keluargamu.
Para penyiksa ingin pergi tapi mereka mendengar gedoran para reporter di pintu. Mereka keluar dan langsung dikerubungi para reporter yang ingin tahu alasan mereka menyiksa anak SMA.
Begitu mereka pergi, Hae Joon langsung membawa Yoo Seob pergi.
Yoo Seob : Terima kasih sudah mewujudkan masa depan yang kutahu.
Sekarang, Hee Seob dan Yoo Seob terbaring di ranjang RS.
Hae Joon dan Yoon Young menunggui mereka.
Yoon Young : Apa rekan-rekanmu kembali ke Seoul dengan selamat?
Hae Joon : Mereka mendapatkan tujuan mereka kemari. Aku yakin mereka berpesta di bar makgeolli sepulang kerja. Kita di tahun 1987. Tidak mungkin ini akan tayang di TV. Mereka tetap datang kemari, meski tahu itu. Kebetulan aku tahu saluran langsung ke orang-orang yang akan datang.
Yoon Young : Kalau begitu, tersandung seperti itu pasti juga sudah direncanakan. Begitu rupanya. Itu semua bagian dari penampilan. Benar, bukan?
Hae Joon : Itu. Kau lihat itu.
Yoon Young : Itu manis. Itu mengingatkanku saat aku masih baru dalam pekerjaanku. Dunia adalah tempat yang menakutkan. Aku khawatir apakah dia bisa bertahan di dunia yang keras ini.
Hae Joon : Astaga. Dia melakukan lebih dari sekadar bertahan. Dia memiliki karier terpanjang sebagai direktur departemen berita.
Yoon Young : Pria yang tampak seperti pemula itu?
Hae Joon : Ya.
Yoon Young : Tidak mungkin.
Hee Seob lalu bergerak. Ternyata Hee Seob dan Yoo Seob hanya tidur.
Yoon Young mendekat, menatap mereka.
Yoon Young : Menurutmu, seperti apa masa depan mereka? Kuharap mereka bisa mulai lagi dari sini. Karena mereka sudah menderita dan sangat kesulitan sejauh ini, kuharap mereka bisa menjalani hidup yang mereka inginkan.
Hae Joon : Pasti. Operasinya berjalan lancar. Mereka berdua akan pulih sepenuhnya dari ini. Aku yakin banyak yang sudah berubah. Saat kita kembali, kau harus melihat keluarga seperti apa yang menunggumu di rumah.
Hae Joon dan Yoon Young beranjak keluar.
Yoon Young ingin mentraktir Hae Joon. Hae Joon tanya apa Yoon Young punya uang di tahun 1987.
Yoon Young : Kau harus meminjamiku uang. Namun, aku ingin aku yang traktir. Aku akan membayarmu saat kita kembali.
Hae Joon : Traktir aku makan besok. Aku akan mencari restoran mahal.
Setelah Hae Joon dan Yoon Young pergi, Kepala Sekolah Yoon datang melihat Yoo Seob.
Yoo Seob langsung berusaha bangun begitu Kepala Sekolah Yoon datang.
Yoo Seob : Sunbae.
Kepala Sekolah Yoon : Apa yang terjadi? Aku tidak bisa menghubungimu untuk beberapa saat. Kenapa kau muncul dengan babak belur seperti ini?
Yoo Seob melirik Hee Seob yang masih tidur.
Kepala Sekolah Yoon terkejut melihat kondisi Hee Seob.
Dong Sik berantem sama kaptennya, sampai mereka berdua dipegangi sama detektif2 lain.
Dong Sik : Apa itu masuk akal?
Dong Sik menyuruh rekannya melepaskannya. Dia benar-benar marah sama kaptennya karena sudah mengirim Hee Seob ke orang2 itu.
Dong Sik : Kau pikir ini masuk akal? Bagaimana bisa kau mengirimnya pergi padahal tidak ada bukti? Kau tahu betapa berengseknya mereka! Kau bahkan tidak memberitahuku!
Kapten : Jangan konyol, Berengsek. Jika kau sangat mengkhawatirkan keponakanmu, kenapa kau menangkapnya dan menyeretnya kemari? Kenapa kau melakukan itu kepada Baek Hee Seob! Apa? Apa bedanya? Benar juga. Jika dia pembunuh, itu akan menjadi nilai tambah untuk evaluasimu. Namun, dengan seorang demonstran, itu akan membuat kita dalam masalah! Dia bahkan punya riwayat! Kau setuju, bukan? Hei, bagaimanapun, kita melakukan ini untuk mencari nafkah, jadi, jangan berlebihan. Ini memalukan bagi kita berdua!
Dong Sik yang udah gak tahan lagi, akhirnya berontak dan bergumul dengan kaptennya.
Kepala Sekolah Yoon datang bersama atasan mereka.
Kapten beralasan mereka sedang rapat dan sedikit berselisih.
Kepala Sekolah Yoon marah, dua orang tewas di desa kita. Aku mentraktir kalian minum dan makan setiap hari. Para penduduk desa meneteskan air mata pahit karena mereka kehilangan keluarga mereka, tapi kalian bertengkar. Apa kalian selalu semenyedihkan ini?
Dong Sik dan kapten minta maaf.
Kepala Sekolah Yoon lalu memperingatkan mereka agar tidak menyentuh muridnya lagi dengan bar bar.
Kepala Sekolah Yoon pergi.
Ok Ja keluar dari pagar dan tidak melihat siapa pun. Lalu dia menatap ke arah rumah Hae Joon dan duduk di depan pagarnya. Saat itulah dia melihat sebuah bungkusan di depan pagarnya. Ok Ja mengambil bungkusan itu dan membaca tulisan di kertas bungkusnya.
"Lebih enak jika kau mencelupkannya ke dalam kecap"
Ok Ja celingukan mencari pengirim bungkusan itu. Hyung Man keluar.
Hyung Man : Kau sedang apa?
Hyung Man melirik bungkusan di tangan Ok Ja, apa itu?
Ok Ja membukanya, isinya donat untir.
Mereka pun teringat Kyung Ae lagi. Ok Ja bilang, Kyung Ae suka donat untir.
Hyung Man menegarkan diri.
Hyung Man : Makan malam sudah siap. Ayo masuk, Ok Ja.
Mereka masuk.
Hae Joon mencabut foto Hee Seob dari papan ketiga tersangka pembunuhan di Woojung-ri. Kini, dia tidak punya seseorang yang bisa dicurigai lagi.
Yoon Young masuk dengan wajah ceria.
Yoon Young : Dia akhirnya kembali.
Hae Joon : Siapa?
Yoon Young : Pahlawan kita.
Hae Joon langsung menemui ayahnya. Yeon Woo minta dua syarat dari Hae Joon. Pertama, Yeon Woo bilang dia lebih suka makan sekali sehari di malam hari. Dia minta roti keju panggang,
Yeon Woo : Akan lebih baik jika kau siapkan antara pukul 20.00 dan 21.00. Syarat kedua adalah tidak menggangguku kecuali untuk makan. Aku benci diganggu begitu aku fokus.
Hae Joon mengerti.
Yeon Woo : Lalu syarat awalnya adalah kau bisa menyelesaikan Kubus Rubik dalam lima detik.
Yeon Woo melempar rubiknya ke tangan Hae Joon, dan mulai menghitung mundur.
Hae Joon berhasil menyusun rubik dalam 5 detik.
Yeon Woo : Baiklah. Aku akan memperbaikinya untukmu.
Hae Joon : Kau cukup mendominasi, ya? Begitu kau membuka kapnya, kau akan memohon kepadaku untuk membiarkanmu memperbaikinya. Aku juga punya dua syarat.
Hae Joon membuka kap mobilnya.
Hae Joon : Pertama, jangan ceritakan apa pun yang kau lihat di sini ke siapa pun. Kedua, kau hanya akan berada di garasi, jadi, wanita yang tinggal denganku tidak akan merasa tidak nyaman.
Yeon Woo : Kau punya syarat saat aku melakukan ini secara gratis?
Yeon Woo mulai memeriksa mesin mobil Hae Joon. Dan dia kaget.
Yeon Woo : Apa ini?
Hae Joon : Apa? Apa itu berbeda dari yang lain?
Yeon Woo : Tidak, maksudku, baterainya...
Hae Joon : Bagaimana? Menurutmu kau bisa memperbaikinya?
Yeon Woo : Ya, hyung.
Hae Joon beranjak keluar dan tersenyum menatap ke arah garasinya.
Setelah itu, dia menatap foto masa kecilnya bersama sang ayah.
Hae Joon masuk ke ruangannya bersama Yoon Young.
Yoon Young langsung melihat informasi para korban.
Hae Joon melihat ke garasinya, sebelum mendekat ke Yoon Young.
Yoon Young bersemangat, karena kini mesin waktunya sedang diperbaiki, kita harus melakukan semua yang kita bisa di sini sebelum kembali. Kita akan menangkap mereka yang harus ditangkap dan menyelamatkan mereka yang harus hidup.
Yoon Young : Korban terakhir tahun 1987.
Dia Hae Kyung!
Eun Ha dan Yu Ri ada di kedai teh. Mereka lagi main karet.
Tak lama, Hae Kyung datang dan bergabung dengan mereka.
Ada satu tas di bangku di sebelah Hae Kyung.
Ternyata itu tas Mi Sook. Mi Sook kembali dari belakang. Hae Kyung langsung gugup di dekat Mi Sook.
Kembali ke Hae Joon dan Yoon Young.
Yoon Young : Kim Hae Kyung, murid kelas tiga di Kelas Satu di SMA Woojung. Kita tidak punya tersangka lagi untuk diselidiki, tapi mungkin lebih rapi seperti ini. Artinya kita bisa memimpin tanpa harus tumpang tindih jalur dengan polisi. Kita tahu tersangka yang mereka lewatkan.
Yoon Young lalu tanya, apa Hae Joon masih mikir Mi Sook bukan tersangka.
Yoon Young : Karena itu hanya cerita di novelnya? Satu-satunya orang yang menyatakan bahwa Kim Hae Kyung korban...
Hae Joon : Namun, tidak ada hal khusus yang tertulis dalam ceritanya. Apa ada yang Ko Mi Sook katakan kepadamu tentang Kim Hae Kyung?
Yoon Young : Ada. Bagaimana dia akan menulis tentang korban ketiga. Dia memberitahuku soal itu.
Yoon Young lalu bilang kalau Hae Kyung jatuh cinta dengan Mi Sook.
Yoon Young : Ko Mi Sook juga tahu soal itu.
Eun Ha minta perhatian semuanya. Dia bilang, karena semuanya ada disitu, jadi dia akan menunjukkannya. Eun Ha menaruh beberapa bando berwarna pink di atas meja. Dia bilang, ibunya bekerja sampingan.
Eun Ha : Mereka membayarnya dua sen per pita yang dia pasang. Namun, mereka menjual bando seharga tiga dolar.
Yuri : Bukankah itu penipuan?
Eun Ha : Jadi, aku mencuri beberapa agar kalian bisa memakai masing-masing satu.
Hae Kyung : Apa kau sudah gila? Kenapa kita memakai bando yang sama? Itu norak.
Namun Mi Sook langsung memakainya.
Mi Sook : Bagaimana penampilanku? Apa ini cantik?
Eun Ha : Mi Sook-ah, kau yang membuat bando itu terlihat seperti harganya sembilan dolar.
Yu Ri : Aku juga akan memakainya.
Hae Kyung terpana melihat cantiknya Mi Sook.
Chung A datang dan melihat sisa dua bando di atas meja.
Chung A : Kau pasti punya satu lagi. Aku ambil satu.
Eun Ha : Tentu saja aku mengambil satu untukmu. Kau cantik sekali.
Chung A pergi.
Hae Kyung mengambil bando yang tersisa.
Yuri menanyakan penampilannya setelah memakai bando.
Yuri : Bagaimana kelihatannya? Apa harganya sepuluh dolar?
Eun Ha : Tidak, sepertinya harganya satu dolar.
Yuri : Berat badanmu bertambah.
Hae Kyung mengajak Mi Sook bicara berdua.
Mereka bicara di belakang kedai teh.
Hae Kyung : Apa yang akan kaau lakukan sekarang?
Mi Sook : Tentang apa?
Hae Kyung : Sepertinya Baek Hee Seob telah dibebaskan.
Mi Sook : Ini demi kebaikan. Kenapa dia tidak mendengarkan saat aku melarangnya bertingkah? Dia tidak mau mendengarkan. Kukira dia akan bertingkah karena kakaknya. Jadi, aku akan berbohong untuknya, tapi dia diseret pergi. Namun, kurasa itu yang terbaik. Dia memberi kita waktu.
Mi Sook lalu membahas tangan Min Soo yang belum sembuh.
Mi Sook : Tangannya belum sepenuhnya sembuh.
Hae Kyung : Tangannya.
Hae Kyung ingat saat menemukan Min Soo kesakitan di bawah jembatan.
Min Soo pun meminta Hae Kyung menghubungi Min Soo.
Min Soo : Katakan kepadanya aku terluka.
Flashback end...
Hae Kyung : Apa kau sungguh akan menjebak kakakmu?
Mi Sook : Kenapa kau terus bertanya lagi? Itu menyebalkan.
Yoon Young masih membahas Mi Sook, dengan Hae Joon.
Yoon Young : Hae Kyung, yang mengetahui rahasianya, terus membuatnya gelisah, dan itu membuatnya kesal. Lalu Hae Kyung bahkan kabur dari rumah.
Hae Joon : Memang benar dia kabur. Karena dia bahkan meninggalkan surat tulisan tangan.
Yoon Young : Dia menjadi tidak kenal takut saat meninggalkan rumah. Dia bilang kepada Mi Sook akan mengungkap rahasianya jika tidak pergi ke Seoul bersamanya.
Hae Joon : Rahasia bahwa dia pelakunya?
Yoon Young : Ya.
Hae Joon : Mari kita pertimbangkan cerita itu juga.
Yoon Young : "Juga"?
Hae Joon : Ada cerita yang kutemukan juga. Alasan Hae Kyung kabur dari rumah.
Chang Sik di kedai ibu Hae Kyung. Kedai ibu Hae Kyung ramai, oleh pelanggan pria. Hae Joon bilang, Chang Sik dan ibunya Hae Kyung saling menyukai. Chang Sik menyeruput sup kimchi yang disajikan ibu Hae Kyung. Beberapa pelanggan meminta bir. Ibu Hae Kyung pun bergegas memberikan bir ke pelanggan.
Namun, seorang pelanggan tiba2 memeluknya. Melihat itu, Chang Sik marah dan langsung memberi pelajaran ke pelanggan yang kurang ajar sama ibu Hae Kyung.
Hae Kyung duduk di tangga, sambil mainin korek api dan mendengarkan pertengkaran ibunya dengan keluarga pria yang dipukuli Chang Sik.
Istri dan anak pria yang dipukuli Chang Sik marah.
Istri pria itu : Kenapa kau membuat suamiku terlihat seperti ini sebagai guru?
Ibu Hae Kyung : Aku minta maaf mewakilinya. Aku akan membayar obatnya. Bisakah kau pergi sebelum Hae Kyung kembali?
Istri pria itu : Jadi, setidaknya kau terlalu malu untuk menghadapi putrimu? Kau bermain-main dengan gurunya.
Chang Sik : Tolong jaga ucapanmu. Dia tidak pantas mendengar itu.
Ji Yoon : Ayo pulang saja, Bu.
Ji Yoon berjalan duluan.
Dan, dia melihat Hae Kyung duduk di tangga.
Hae Kyung masuk dan melihat ibunya tengah mengobati pinggul Chang Sik.
Ibu Hae Kyung akhirnya melihat Hae Kyung.
Ibu Hae Kyung : Sudah berapa lama kau berdiri di sana? Kau sudah makan malam?
Hae Kyung melihat sup kimchi yang tadi seruput Chang Sik.
Hae Kyung : Sup kimchi lagi? Kita bahkan tidak punya itu di menu. Itu favoritnya.
Hae Kyung lalu bilang dia ingin sup rumput laut.
Ibu Hae Kyung : Apa? Baiklah. Ibu akan membuatnya besok.
Hae Kyung : Buat sup rumput laut saja. Jika ibu membuat sup kimchi lagi, aku tidak akan pulang lagi.
Hae Kyung pun pergi.
Ibu Hae Kyung tak tahu harus gimana.
Chang Sik menatap ibu Hae Kyung. Dia merasa tidak enak sudah menyebabkan keributan.
Kembali ke Yoon Young dan Hae Joon.
Yoon Young : Maksudmu dia akan kabur besok karena sup kimchi?
Hae Joon : Semacam itu, ya.
Hae Joon menaruh foto Hae Kyung yang sedari tadi dia pegang ke atas meja.
Yoon Young : Jadi, Hae Kyung suka sup rumput laut, dan guruku suka sup kimchi. Namun, karena ibunya memilih untuk membuat sup kimchi pada akhirnya...
Hae Joon : Itu kesalahpahaman Hae Kyung. Sebenarnya, dia melakukan itu demi putrinya. Dia membuatkannya sup untuk kali terakhir, memintanya untuk tidak kembali lagi.
Yoon Young : Yang penting bagi kita perbuatannya setelah meninggalkan rumah, bukan? Bukan alasan dia kabur.
Hae Joon : Ya, jika itu terjadi di masa lalu. Karena awalnya kita berpikir penting di mana dan kapan mereka bertemu pelakunya. Namun, sekarang, aku tidak mau meninggalkan ruang untuk kemungkinan lain agar dia tidak kabur lagi, apa pun variabelnya.
Yoon Young : Namun, ini bisa menjadi kesempatan terakhir kita menemui pelakunya.
Hae Joon : Pasti ada cara lain. Sebelum itu, pastikan dia tetap hidup dahulu.
Hae Joon menatap foto Hae Kyung.
Dan Yoon Young menatap naskah Mi Sook disamping foto Hae Kyung.
Besoknya, Hae Joon di ruang guru, menatap keluar jendela.
Hae Kyung, Mi Sook, Eun Ha dan Yuri lewat memakai bando yang sama.
Chang Sik mendekati Hae Joon dan ikut melihat mereka.
Chang Sik : Memangnya mereka sekelompok empat tuan putri? Kenapa mereka memakai bando yang sama? Lagi pula, warnanya merah muda norak.
Lalu Chang Sik juga melihat Hae Kyung memakai bando yang sama.
Chang Sik : Apa dia suka merah muda?
Hae Joon melihat penampilan Chang Sik.
Hae Joon : Kalau begitu, kau garaetteok atau apa?
Chang Sik : Kau membandingkanku dengan itu? Astaga. Bagaimana pria tampan bisa mengerti?
Chang Sik beranjak ke mejanya.
Hae Joon juga ke mejanya, yang bersebelahan dengan Chang Sik. Hae Joon melihat sebuket bunga di dekat kaki Chang Sik.
Hae Joon : Kau akan melamar hari ini?
Chang Sik : Ya. Ini hari yang sangat baik.
Hae Joon : Bukankah kau terlalu optimis? Kau tidak merasa bisa ditolak?
Chang Sik : Tidak. Akan kupastikan dia tidak menolak. Kau pasti sudah mendengarnya. Orang hanya berbicara buruk tentangnya karena dia mengelola bar sendirian. Orang makin menggosipkannya karena dia terlibat denganku. Aku tidak bisa menarik kembali perasaanku. Aku akan mengakhiri rumor itu sekarang. Aku akan menjadi pilar penopang bagi mereka agar ibu dan putrinya tidak lagi dibicarakan oleh semua orang.
Chang Sik lalu menuju kelasnya, dia juga menghindari murid2 yang lagi membersihkan koridor.
Hae Joon menatap kepergiannya. Tak lama, Kepala Sekolah Yoon datang dan ikut menatap Chang Sik.
Kepala Sekolah Yoon : Lihat pakaiannya. Apa dia kapur? Kudengar dia berkelahi di bar orang tua kemarin. Dia berkencan dengan orang tua murid dan bahkan berkelahi dengan orang tua murid lain. Astaga. Haruskah aku memecatnya saja?
Hae Joon : Anda selalu bilang begitu, tapi tidak pernah melakukannya.
Kepala Sekolah Yoon : Benar. Bagaimana kau bisa memecat keluargamu, bukan?
Di kelas, Ji Yoon dan dua temannya menggosipkan Hae Kyung.
"Kudengar ayahmu sangat dipermalukan semalam. Apa ayahmu dan ibu Hae Kyung benar-benar berselingkuh?"
"Hei, bagaimana jika Hae Kyung mendengarmu?"
"Dia pergi ke kantin. harus berhati-hati. Ibunya sangat cantik."
"Kau tahu ibu Hae Kyung dan guru kita berpacaran. Apa dia tidak malu? Setelah memikat berbagai macam pria, dia bahkan macam-macam dengan guru putrinya." ucap Ji Yoon.
Eun Ha, Yuri dan Hae Kyung yang baru datang mendengar itu.
Hae Kyung marah. Dia melepas bandonya dan memberi pelajaran pada Ji Yoon.
Hae Joon baru mulai mengajar ketika Yoon Young memanggilnya.
Hae Kyung mendesak Ji Yoon yang wajahnya terluka, ke dinding.
Hae Kyung : Kau lihat ibuku merayu pria? Bagaimana cara kerjanya?
Ji Yoon : Bagaimana aku tahu? Namun, aku melihatnya. Sungguh!
Chang Sik datang dan membentak Hae Kyung.
Chang Sik : Kim Hae Kyung!
Chang Sik lalu menjauhkan Ji Yoon dari Hae Kyung.
Chang Sik menasihati Hae Kyung, kendalikan dirimu demi ibumu.
Hae Kyung emosi, ini bukan urusan Bapak. Jangan ikut campur. Bapak seorang guru yang hanya bisa mengencani pemilik bar seperti ibuku.
Chang Sik kelepasan.
Dia menampar Hae Kyung.
Bersamaan dengan itu, Hae Joon datang bersama Yoon Young.
Mereka terdiam melihat Hae Kyung ditampar. Hae Kyung lantas pergi.
Hae Joon bilang pada Yoon Young kalau dia akan segera kembali.
Hae Joon pergi mengejar Hae Kyung.
Mi Sook memperhatikan Hae Joon dan Yoon Young, seolah tahu siapa mereka.
Hae Kyung balik ke rumahnya. Dia masuk melalui kedai ibunya, dan tak menemukan siapa pun. Hae Kyung melihat panci di atas meja. Dia membukanya. Isinya, sup kimchi. Hae Kyung kesal dan berniat minggat, tapi kepergok Hae Joon. Hae Joon membawa ransel, menyuruh Hae Kyung masuk ke dalam.
Hae Joon : Kau meninggalkan surat untuk ibumu, bukan?
Hae Kyung : Bagaimana Bapak tahu?
Hae Joon : Lihatlah dirimu. Itu yang dilakukan anak-anak yang kabur dari rumah. Kembalilah ke dalam dan ambil itu.
Hae Kyung diam saja dengan wajah kesal.
Hae Joon : Haruskah bapak masuk dan mengambilnya sendiri?
Terpaksalah Hae Kyung masuk untuk mengambil surat minggatnya.
Bersambung ke part 2...
No comments